Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagaimacam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesiamerupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kita pungkiri bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaannasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber darikebudayaan daerah, akan sangat berpebgaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaanlokal.
Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat
benilai karena selain merupakan cirikhas dari suatu
daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah.Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka
menjaga,memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari
setiap individu, dengan katalain kebudayaan merupakan
kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
Jawa adalah bagian dari kepulauan NKRI yang
paling padat penduduknya. Pulau Jawa itu sendiri terbagi menjadi provinsi
Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain
padat penduduknya, Jawa juga kaya akan khasanah budaya, karena dari
masing-masing provinsi tersebut memiliki budaya, tradisi, dan latar belakang
yang berbeda-beda.
Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh
masyarakat Jawa khususnya di Jawa
Tengah, DIY dan Jawa
Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya
Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa
mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari
hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan
Asal Usul Budaya Jawa
“Dalam
catatan Yunani, yang ditulis Claucius Ptolomeus (tahun 165 M)
istilah labadiou (jawadwipa) digunakan untuk menyebut pulau
Jawa, yang mana kurang lebih artinya adalah sebuah pulau yang jauh terletak di
tenggara yang kaya akan beras .
Njowo digunakan sebagai sebuah ungkapan untuk
mendefinisikan tingkah laku seseorang, atau dengan kata lain njowo itu
adalah mengerti; paham; beretika sesuai dengan (budaya) Jawa .
Peradaban tertua di Indonesia yang tercatat dalam
perjalan pelancong-pelancong (dari Cina maupun pedagang India ) masa lalu
adalah Sakanagara (abad 1 M) sendiri terletak di pesisir barat Pulau Jawa, di
sekitar daerah Pandeglang. Dari komunitas ini kemudian lahirlah Taramarajuk
(abad 4 M). Sedangkan di bagian tengah Pulau Jawa, peradaban tertua di awali
dengan kerajaan Kalingga (abad 6 M). Kemudian untuk Pulau Jawa bagian timur ,
peradaban pertama yang dicatat adalah kerajaan Kanjuruhan dengan ditemukannya
prasasti Dinoyo (tahun 760) yang ditulis dengan huruf Jawa Kuno (Kawi).
Kemudian dilanjutkan dengan kerajaan yang didirikan oleh Mpu Sendok, raja
terakhir dari Wangsa Sanjaya yang berkuasa di Mataram pada abad 9 M, yang
memindahkan ibukota kerajaan lebih ke timur di tepi Sungai Brantas. Diduga
karena bencana alam meletusnya gunung Merapi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
“peradaban tertua yang pernah tercatat di Pulau Jawa dimulai dari barat ke
timur”. Juga terdapat bentuk sinkritisme yang paling pas dan harmonis antara
ajaran teologi Islam-Hindu-Buddha-dan Jawa”.
BAHASA
Suku bangsa Jawa
sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah
survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih
hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka
sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur,
dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.
Bahasa Jawa memiliki
aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara
dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini
memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa
biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.
KEPERCAYAAN
Masyarakat Jawa yang
mayoritas beragama Islam hingga sekarang belum bisa meninggalkan tradisi dan
budaya Jawanya. Di antara tradisi dan budaya ini terkadang bertentangan dengan
ajaran-ajaran Islam. Tradisi dan budaya Jawa ini sangat dijunjung tinggi oleh
masyarakat Jawa, terutama yang abangan. Di antara tradisi dan budaya ini adalah
keyakinan akan adanya roh-roh leluhur yang memiliki kekuatan ghaib, keyakinan
adanya dewa dewi yang berkedudukan seperti tuhan, tradisi ziarah ke makam
orang-orang tertentu, melakukan upacara-upacara ritual yang bertujuan untuk
persembahan kepada tuhan atau meminta berkah serta terkabulnya permintaan
tertentu. Setelah dikaji inti dari tradisi dan budaya tersebut, terutama
dilihat dari tujuan dan tatacara melakukan ritus-nya, jelaslah bahwa semua itu
tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tuhan yang mereka tuju dalam keyakinan mereka
jelas bukan Allah, tetapi dalam bentuk dewa dewi seperti Dewi Sri, Ratu Pantai
Selatan, roh-roh leluhur, atau yang lainnya. Begitu juga bentuk-bentuk ritual
yang mereka lakukan jelas bertentangan dengan ajaran ibadah dalam Islam yang
sudah ditetapkan dengan tegas dalam al-Quran dan hadis Nabi Saw. Karena itulah,
tradisi dan budaya Jawa seperti itu sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran Islam
dan perlu diluruskan atau sekalian ditinggalkan.
Selain itu, masyarkat
jawa juga mempunyai tradisi upacara adat dalam setiap kegiatan – kegian besar,
seperti:
- Kematian ( Mendhak )
- Upacara nyewu dina (memohon pengampunan kepada Tuhan )
- Upacara Brobosan (penghormatan dari sanak keluarga kepada orang tua dan leluhur mereka yang telah meninggal dunia )
- Upacara-upacara sebelum pernikahan (Siraman, Upacara Ngerik, Upacara Midodareni, Upacara diluar kamar pelaminan, Srah-srahan atau Peningsetan, Nyantri, Upacara Panggih atau Temu, Balangan suruh Penganten, dll )
- Upacara untuk kelahiran bayi, seperti :
- Wahyu Tumurun
Maknanya agar bayi
yang akan lahir menjadi orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan selalu mendapat.
- Sido Asih
Maknanya agar bayi
yang akan lahir menjadi orang yang selalu di cintai dan dikasihi oleh sesama
serta mempunyai sifat belas kasih
- Sidomukti.
Maknanya agar bayi
yang akan lahir menjadi orang yang mukti wibawa, yaitu berbahagia dan disegani
karena kewibawaannya.
- Truntum.
Maknanya agar
keluhuran budi orangtuanya menurun (tumaruntum) pada sang bayi.
- Sidoluhur.
Maknanya agar anak
menjadi orang yang sopan dan berbudi pekerti luhur.
- Parangkusumo.
Maknanya agar anak
memiliki kecerdasan bagai tajamnya parang dan memiliki ketangkasan bagai parang
yang sedang dimainkan pesilat tangguh.
- Semen romo.
Maknanya agar anak
memiliki rasa cinta kasih kepada sesama layaknya cinta kasih Rama dan Sinta
pada rakyatnya.
- Udan riris.
Maknanya agar anak
dapat membuat situasi yang menyegarkan, enak dipandang, dan menyenangkan siapa
saja yang bergaul dengannya.
- Cakar ayam.
Maknanya agar anak
pandai mencari rezeki bagai ayam yang mencari makan dengan cakarnya karena rasa
tanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya, sehingga kebutuhan hidupnya
tercukupi, syukur bisa kaya dan berlebihan.
- Grompol.
Maknanya semoga
keluarga tetap bersatu, tidak bercerai-berai akibat ketidakharmonisan keuarga
(nggrompol : berkumpul).
- Lasem.
Bermotif garis
vertikal, bermakna semoga anak senantiasa bertakwa pada Tuhan YME.
- Dringin.
Bermotif garis
horisontal, bermakna semoga anak dapat bergaul, bermasyarakat, dan berguna
antar sesama.
Diantara
sekian banyak kebudayaan daerah yang dimiliki oleh suku Jawa adalah sebagai berikut :
1. Pakaian Adat/Khas Jawa Tengah
Suku Jawa mempunyai
pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebayamerupakan pakaian khas Jawa Tengah yang sangat
terkenal, sehingga kini kebaya bukanhanya menjadi pakaian khas Jawa saja tetapi
sudah menjadi pakaian adat nasinal. Itumerupakan suatu bukti bahwa kebudayaan
daerah merupakan bagian dari kebudayaannasional.
2. Kesenian Khas Jawa Tengah
Wayang
Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Tengah yaitu kesenian
yangmenapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Wayang Golek
inimenampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang
memerankan tokohtertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang
Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Tengah
yang disebut dengan degung.
Jaipong
merupakan tarian tradisional dari Jawa Tengah, yang biasanya menampilkan
penaridengan menggunakan pakaian khas Jawa Tengah yang disebut kebaya, serta
diiringi musik tradisional Jawa Bart yang disebut Musik Jaipong.Jaipong
ini biasanya dimainkan oleh satu orang atau sekelompok penari yang
menarikan berakan ± gerakan khas tari jaipong.
Degung merupakan sebuah
kesenian Jawa yang biasany dimainkan pada acara hajatan. Kesenian degung ini
digunakan sebagai musik pengiring/pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari
peralatan musik khas Jawa Tengah yaitu, gendang,goong, kempul, saron, bonang,
kacapi, suling, rebab, dan sebagainya.Degung merupakan salah-satu kesenian yang
paling populer di Jawa Tengah, karena iringanmusik degung ini selalu digunakan
dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adattradisional, selain itu
musik degung juga digunakan sebgai musik pengiring hampir padasetiap pertunjukan seni tradisional Jawa Tengah
lainnya.
Rampak
Gendang merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Tengah. Rampak Gendang iniadalah
pemainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu serta menggunakan cara-cara
tertentu untuk melakukannya, pada umumnyadimainkan
oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh
gendang. Biasanya rampak gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acararitual.
Di
daerah Jawa Tengah terdapat kesenian yang disebut Calung, calung ini adalah
kesenian yang dibawakan dengan cara memukul/mengetuk bambu yang telah dipotong
dan dibentuk sedemikian rupa dengan pemukul/pentungan kecil sehingga
menghasilkan nada-nada yangkhas.Biasanya calung ini ditampilkan dengan dibawakan
oleh 5 orang atau lebih. Calung ini biasanya digunakan sebagai pengiring
nyanyian Jawa atau pengiring dalam lawakan.
Pencak
silat merupakan kesenian yang berasal dari daerah Jawa Tengah, yang kini sudah menjadi kesenian Nasional.Pada awalnya pencak Silat ini merupakan tarian
yang menggunakan gerakan tertentu yanggerakannya itu mirip dengan gerakan bela diri.
Pada umumnya pencak silat ini dibawakan oleh dua orang atau lebih, dengan
memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat pinggang dari bahan
kain yang diikatkan dipinggang, serta memakai ikat kepala dari bahankain yang
orang Jawa menyebutnya Iket.Pada umumnya kesenian pencaksilat ini ditampilkan
dengan diiringi oleh musik yang disebut gendang penca, yaitu musik pengiring
yang alat musiknya menggunakan gendang danterompet.
Sisingaan
merupakan kesenian yang berasal dari daerah Subang Jawa Tengah. Kesenian
iniditampilkan dengan cara menggotong patung yang berbentuk seperti singa yang
ditunggangioleh anak kecil dan digotong oleh empat orang serta diiringi oleh
tabuhan gendang dan terompet. Kesenian ini biasanya ditampilkan
pada acara peringatan hari-hari bersejarah.
Kuda Lumping merupakan kesenian
yang beda dari yang lain, karena dimainkan dengan caramengundang roh halus
sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan. Kesenian ini dimainkan
dengan cara orang yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yangdibentuk seperti kuda serta diringi
dengan tabuhan gendang dan terompet. Keanehan kesenianini adalah orang yang memerankannya akan mampu memakan kaca serta
rumput. Selain itu
orang yang memerankannya akan dicambuk seperti
halnya menyambuk kuda. Biasanyakesenian ini dipimpin oleh seorang
pawang.Kesenian ini merupakan kesenian yang dalam memainkannya membutuhkan
keahlian yang sangat husus, karena merupakan kesenian yang cukup berbahaya.
Bajidoran
merupakan sebuah kesenian yang dalam memainkannya hampir sama
dengan permainan musik modern, cuma lagu yang dialunkan merupakan lagu
tradisional atau lagudaerah Jawa Tengah serta
alat-alat musik yang digunakannya adalah alat-alat musik tradisional
Jawa Tengah seperti Gendang, Goong, Saron, Bonang, Kacapi, Rebab, Jenglongserta Terompet. Bajidoran ini biasanya
ditampilkan dalam sebuah panggung dalam acara pementasan atauacara pesta.
Cianjuran
merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Kesenian ini menampilkan nyanyian
yangdibawakan oleh seorang penyanyi, lagu yang dibawakannya pun merupakan lagu
khas JawaTengah. Masyarakat Jawa Tengah
memberikan nama lain untuk nyanyian Cianjuran ini yaitu Mamaos yang artinya bernyanyi.
Kacapi suling adalah kesenian
yang berasal dari daerah Jawa Tengah, yaitu permainan alatmusik tradisional yang hanya menggunakan Kacapi
dan Suling. Kacapi suling ini biasanyadigunakan untuk mengiringi nyanyian Jawa
yang pada umumnya nyanyian atau lagunyadibawakan oleh seorang penyanyi
perempuan, yang dalam bahasa Jawa disebut Sinden.
Di daerah Jawa Tengah terdapat
kesenian yang disebut Reog, kesenian ini pada umumnyaditampilkan dengan
bodoran, serta diiringi dengan musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian
ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak
dan berbakat seni. Kesenian ini ditampilkan dengan membawakan sebuah alur
cerita yangkebanyakan cerita yang dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon..
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan nasional, maka segala sesuatuyang terjadi pada
budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan
melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun
budaya nasional, karena budayamerupakan bagian dari
kepribadian bangsa.
Dengan mengetahui dan memahami budayanya, maka masyarakat
akan tergerak hatinya untuk mencintai dan menjaga budaya mereka. Jika rasa
memiliki telah tumbuh, maka mereka tidak akan pernah mau kehilangan budayanya.
Sehingga mereka akan berusaha dengan keras untuk menjaga budayanya tersebut
dari segala hal yang mengancam keberadaan budaya tersebut dan mereka akan
selalu berusaha untuk melestarikannya.
Kita harus berupaya keras untuk mencari jalan keluar
dari permasalahan ini, sehingga kita semua dapat terus menjaga
kelestariannya. Dengan demikian generasi penerus kita masih dapat menikmati
budaya yang elok ini.
Sehingga kekhasanahan budaya bangsa ini juga akan
tetap terjaga hingga akhir nanti. Karena menjaga budaya daerah sama halnya
dengan nenjaga budaya negeri ini. Dan hal ini adalah salah satu perwujudan
kecintaan kita kepada tanah air.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar